PALU- Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah(Sulteng) Mardiman Sane menyerahkan uang senilai Rp5 juta kepada Catra Lingkua, di Salahsatu Cafe, Kota Palu, Sabtu(4/11).
Penyerahan uang tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap Mahasiswa Semester 3 Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Tadulako (Untad) atas karyanya membuat logo Pemerintahan Kabupaten Morowali Utara (Morut) pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke -10.
Menurut Mardiman sebagai pekerja seni ketika menempuh pendidikan dan hidup kota Jakarta, ada beberapa alasan menggelitik nuraninya, hingga memberikan apresiasi kepada Catra, sebagai pekerja seni ,tahu menghargai karya seni,
ia menilai , Catra membuat logo harusnya dipandang semua orang, sebagai hak kekayaan Intelektual (HKI).
Olehnya Ia berharap kepada pemerintah daerah mana saja di Sulteng dan seluruh Indonesia, agar jangan meremehkan hasil karya putra daerah .
“Uang saya serahkan tidak banyak ,tapi saya berharap supaya dia (Catra) jangan berhenti berkarya, Rp5 juta bukan jumlah banyak,”pungkas Putra daerah Morowali Utara.
Catra sendiri diundang oleh Pemkab Morut guna mengikuti ramah-tamah untuk mendapatkan piagam penghargaan atas karyanya membuat logo dipakai oleh Pemkab Morut.
Lalu dengan uang pribadi, Ia berangkat ke Morut pulang ke kampung halamannya desa Mandula, Kecamatan Lembo Raya ,Kabupaten Morowali Utara.
“Sebab pada malam harinya,acara ramah tamah diselenggarakan dan jarak dari kampung halamannya ke Ibukota Morut di Kolonedale 50 kilometer,”katanya.
Apa lacur usai acara kegiatan, dirinya hanya mendapat piagam penghargaan,sementara bukan hanya dirinya diberikan piagam penghargaan tapi ada kepala desa dan bidang lainnya,sekalian juga mereka terima dengan bonusnya.
Disitulah ia merasa kecewa dan media lokal lalu memberitakan hal tersebut,hingga viral dan mendapat respon dari panitia dengan meminta nomor rekening pribadinya.
Meski ada uang masuk ke rekeningny Rp2 juta,tapi ia sama sekali belum mengutak-atiknya sebab belum ada konfirmasi dari panitia apakah uang tersebut uang mereka transfer atau seperti apa.
PALU- Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah(Sulteng) Mardiman Sane menyerahkan uang senilai Rp5 juta kepada Catra Litria Lingkup, di Salahsatu Cafe, Kota Palu, Sabtu(4/11).
Penyerahan uang tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap Mahasiswa Semester 3 Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Tadulako (Untad) atas karyanya membuat logo Pemerintahan Kabupaten Morowali Utara (Morut) pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke -10.
Menurut Mardiman sebagai pekerja seni ketika menempuh pendidikan dan hidup kota Jakarta, ada beberapa alasan menggelitik nuraninya, hingga memberikan apresiasi kepada Catra, sebagai pekerja seni ,tahu menghargai karya seni,
ia menilai , Catra membuat logo harusnya dipandang semua orang, sebagai hak kekayaan Intelektual (HKI).
Olehnya Ia berharap kepada pemerintah daerah mana saja di Sulteng dan seluruh *ndonesia, agar jangan meremehkan hasil karya putra daerah .
“Uang saya serahkan tidak banyak ,tapi saya berharap supaya dia (Catra) jangan berhenti berkarya, Rp5 juta bukan jumlah banyak,”pungkas Putra daerah Morowali Utara.
Catra sendiri diundang oleh Pemkab Morut guna mengikuti ramah-tamah untuk mendapatkan piagam penghargaan atas karyanya membuat logo dipakai oleh Pemkab Morut.
Lalu dengan uang pribadi, Ia berangkat ke Morut pulang ke kampung halamannya desa Mandula, Kecamatan Lembo Raya ,Kabupaten Morowali Utara.
“Sebab pada malam harinya,acara ramah tamah diselenggarakan dan jarak dari kampung halamannya ke Ibukota Morut di Kolonedale 50 kilometer,”katanya.
Apa lacur usai acara kegiatan, dirinya hanya mendapat piagam penghargaan,sementara bukan hanya dirinya diberikan piagam penghargaan tapi ada kepala desa dan bidang lainnya,sekalian juga mereka terima dengan bonusnya.
Disitulah ia merasa kecewa dan media lokal lalu memberitakan hal tersebut,hingga viral dan mendapat respon dari panitia dengan meminta nomor rekening pribadinya.
Meski ada uang masuk ke rekeningny Rp2 juta,tapi ia sama sekali belum mengutak-atiknya sebab belum ada konfirmasi dari panitia apakah uang tersebut uang mereka transfer atau seperti apa.